Total Tayangan Halaman

Selasa, 30 Agustus 2016

kota lubuk pakam

Asal-usul Nama Kota Lubuk Pakam Berdasarkan Cerita Rakyat


Kota Lubuk Pakam merupakan ibukota kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Lubuk Pakam juga sebagai kota yang dilalui jalur lintas sumatera yang menuju ke kota-kota besar di pulau Sumatera dan yang akan menuju ke Pulau Jawa. Maka tak heran jika saat ini, kota Lubuk Pakam menjadi pusat administrasi. Selain itu, ada juga beberapa perusahaan sekala nasional yang sengaja membangun pabrik di kota ini karana tempatnya yang strategis sebagai jalur transporasi ke arah pulau jawa. Bukan hanya itu, Bandara Kualana Namu sebagai pengganti bandara Polonia  juga dibangun tidak jauh dari kota Lubuk Pakam.

Namun dengan kemajuan kotanya, tidak banyak orang yang mengetahui asa usul nama Kota Lubuk Pakam. Dari beberapa cerita rakyat bahwa nama Lubuk Pakam merupakain rankaian dua suku kata yaitu Lubuk dan Pakam.  Lubuk biasa diartikan sebagai   bagian terdalam dari sungai / area sungai yang paling dalam. Kata  dapat pula diartikan sebagai  cekungan (dalam) di dasar sungai. Aliran air di lubuk biasanya tenang atau bahkan relatif tidak mengalir. Namun demikian, dapat terjadi arus kuat di bagian dasar lubuk jika terdapat arus bawah yang kuat. Bila kita terperosok kedalam lubuk kita akan terbawa arus yang deras didalamnya.

Sedangkan Pakam adalah Pehon besar  yang  biasa tumbuh di pinggiran sungai di lubuk pakam, bagian bawah akar nya bisanya  mebentuk  cekungan yang dalam di dasar sungai dengan uraian akar serabut yang dapat melilit apa saja yang masuk ke dalamnya.

Dari uraian cerita rakyat diatas, Beberapa masyarakat ada yang mempercayai  bahwa Lubuk mengambarkan Siapa saja yang masuk orang luar yang masuk kekota Lubuk  Pakam seakan akan merasa terperangkap dan merasa susah untuk keluar/ merantau ( mencari kehidupan yang baik di daerah lain) sesuai dengan karakter lubuk yang saya terang kan di atas. Apa lagi bagi orang yang belum bekerja, bisanya ingin hidup layak ingin itu dan ini.


Pakam juga tidak jauh berbeda dengan lubuk, kalu sudah masuk susah keluarnya karena sudah terlilit akar serabut pohon ini. Bedanya di atas pohon ini ada ketenangan dan keangkuhan bahkan kerakusan. Orang-orang  atau tokoh-tokoh disini kalau sudah sukses mecapai punjak pasti lupa akan turun karena diatas pohon ini enak sekali memandang luas ke kejauhan.